Sabtu, 24 Desember 2022 08:39

Pemkab Luwu Utara Terbaik Implementasi Kurikulum Merdeka

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Penghargaan diserahkan pada Anugerah Pendidikan yang digelar di Hotel Claro, Jalan A.P. Pettarani, Kota Makassar, Rabu (21/12/2022).
Penghargaan diserahkan pada Anugerah Pendidikan yang digelar di Hotel Claro, Jalan A.P. Pettarani, Kota Makassar, Rabu (21/12/2022).

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengatakan merdeka belajar mendorong anak-anak atau peserta didik menjadi pembelajar yang tangguh. Untuk menciptakan pelajar tangguh berintegritas tentu bergantung pada gurunya.

RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara sebagai kabupaten terbaik dalam impelementasi Kurikulum Merdeka.

Penghargaan diserahkan Kepala BBPMP Sulsel, Imran, kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Luwu Utara, Jasrum, pada Anugerah Pendidikan yang digelar di Hotel Claro, Jalan A.P. Pettarani, Kota Makassar, Rabu (21/12/2022).

"Anugerah pendidikan ini digelar sebagai bentuk motivasi kepada kabupaten/kota untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di daerah. Adapun lima kabupaten terbaik ini adalah kabupaten yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Untuk itu kami berharap menjadi contoh bagi kabupaten yang lain," kata Imran.

Baca Juga : Bupati Lutra menghadiri Musyawarah Kerja

Sementara, Kepala Disdikbud Luwu Utara, Jasrum, menyampaikan penghargaan bahwa ini berkat kerjasama yang baik dari kepala sekolah yang telah melaksanakan implementasi Kurikulum Merdeka, baik melalui program sekolah penggerak maupun jalur mandiri.

Di tempat terpisah, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengatakan dalam sejarah dunia pendidikan di negara maju, program merdeka belajar sudah diterapkan sejak 25 tahun lalu. Namun, bupati yang juga anak seorang guru ini menegaskan, tak ada kata terlambat untuk mengimplementasikan merdeka belajar.

"Hal ini tentu menuntut fokus kecepatan beradaptasi dari para pengajar/guru, mengingat perubahan cepat sekali, terutama pada revolusi telekomunikasi dan informasi yang berdampak pada layanan digitalisasi pendidikan. Dan ini membutuhkan effort yang lebih besar, menjadi tantangan bagi kita semua. Tapi saya yakin para guru adalah pembelajar yang tangguh, maka tentu diharapkan akan menjadi guru pembelajar dan penggerak yang bisa membawa suksesnya program merdeka belajar yang maju. Bergerak itu berarti maju, bukan mundur," tutur Indah.

Baca Juga : Plh Sekda Lutra Bertindak Selaku Ispektur Upacara di Hari Kesaktian Pancasila

Merdeka belajar, lanjut Indah, mendorong anak-anak atau peserta didik menjadi pembelajar yang tangguh. Untuk menciptakan pelajar tangguh berintegritas tentu bergantung pada gurunya.

"Jadi, gurunya juga harus jadi pembelajar yang tangguh. Menjadi guru, bukan berarti tugas belajarnya sudah selesai, justru sebagai guru tugas belajar tidak pernah berhenti," ucapnya.

"Guru contoh long life education, bahwa kita harus belajar sepanjang hayat. Substansinya adalah jangan pernah mengharapkan hasil jika tidak bekerja lebih dulu. Untuk itu persiapkan peserta didik kita menghadapi kehidupan yang lebih baik sebab tak ada artinya sumber daya alam yang melimpah jika SDM kita tidak siap," terangnya.

Baca Juga : SDIT Ulil Al-Baab Masamba menggelar Qur'an Camp

Diketahui, penghargaan yang sama juga diberikan kepada Kabupaten Soppeng, Maros, Sinjai, dan Sidrap.

#pemkab luwu utara